Standard Post

Korban Banjir Bandang dan Longsor Luwu Terima Bantuan dari PKB


PKB News - DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Luwu menyalurkan bantuan bagi korban longsor dan banjir bandang yang menerjang wilayah Walenrang-Lamasi (Walmas), Kabupaten Luwu pada Minggu, 3 Oktober 2021.

Ketua DPC PKB Luwu, Anton menyatakan, bantuan yang berupa makanan cepat saji, air mineral, hingga bahan pokok lainnya itu diserahkan melalui Posko Pelalan dan diterima langsung oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa Pelalan.

“Hari ini kita turun membawa bantuan kepada masyarakat yang terdampak, khususnya di Desa Pelalan dan Desa To’lemo,” ungkap Anton, Selasa, 5 Oktober 2021.

Menurut Anton, bantuan tersebut dia salurkan sesuai dengan amanah Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar yang menginstruksikan kepada DPC PKB Luwu untuk segera turun dan membantu korban dampak bencana banjir bandang Walmas.

Sementara bantuan lain juga disalurkan Sekretaris DPC PKB Luwu, Sumarling di Posko Desa To’lemo didampingi rombongan Pengurus DPC PKB Luwu. Camat Lamasi Timur, Mulyanto Taro dan Kepala Desa To’lemo, Udding turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut.

Mewakili masyarakat setempat, Mulyanto Taro menyampaikan terimakasih atas kepedulian PKB. Menurut dia PKB selalu hadir di tengah-tengah masyarakat Lamasi Timur untuk berbagi, termasuk saat ditimpa bencana longsor dan banjir bandang.

“Waktu Angin Puting beliung yang melanda Desa Salupao beberapa waktu lalu PKB juga hadir untuk berbagi, sekarang PKB kembali hadir di Desa To’lemo untuk berbagi atas dampak banjir Walmas beberapa hari lalu,” ucapnya penuh haru.

Wakil Ketua DPC PKB Luwu, Sunaryo Mande’ menyatakan kehadiran PKB di tengah masyarakat merupakan sebuah tanggungjawab. Terlebih, lanjut dia, PKB adalah partai yang mengusung filosofi lebah di mana harus saling menebar manfaat dan kepedulian bagia sesama.

“Tabe’ Pa’ Camat, inilah kenapa di logo PKB ada gambar lebah, karena filosifinya lebah itu selalu hinggap di tempat-tempat yang baik dan menghasilkan madu, tapi kalau diganggu Pasui’ (bahasa tae’ yang berarti menyengat),” tutur Sunaryo disambut tawa oleh semua yang ada di posko.