Standard Post

Stok Bertambah, Gus Muhaimin Sebut Vaksin Sia-sia jika Prokes Masih Diabaikan


PKBnews - Indonesia kembali menerima 10 juta Vaksin Covid-19 tahap ketujuhbelas pada hari Minggu, 20 Juni 2021 dalam bentuk bulk atau bahan baku. Dengan begitu, Indonesia telah mengamankan sebanyak 104,7 juta vaksin, sebanyak 91,5 dosis di antaranya dalam bentuk bulk.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar turut bersyukur atas keberhasilan pemerintah menambah stok vaksin. Dia berkata vaksinasi di sejumlah negara telah berhasil menekan angka penyebaran Covid-19.

"Di Eropa, Inggris misalnya, telah mampu menurunkan kasus harian hingga di angka 5.000-an dari sebelumnya, 60 ribu kasus per hari, setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 101,51% populasi," kata Gus Muhaimin di Jakarta, Senin, 21 Juni 2021.

Contoh lainnya, lanjut Ketua Tim Pengawas (Timwas) pencegahan bencana Covid-19 DPR RI ini, adalah Amerika Serikat yang mampu menurunkan kasus baru per harinya dari sekitar 300 ribu menjadi 12 ribu per hari, setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 91,57% populasi.

Meski begitu, Gus Muhaimin menegaskan jika vaksin tidak boleh dijadikan alasan bagi masyarakat untuk tidak mematuhi protokol kesehatan. Berapapun vaksin yang masuk ke tubuh tanpa diimbangi prokes ketat tentu saja tidak ada artinya.

"Saya enggak bosan mengingatkan soal prokes. Jangan gara-gara menerima vaksin lalu abai prokes. Vaksinasi tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan protokol kesehatan," ujarnya.

Oleh karena itu, tutur Gus Muhaimin selama belum tercapai kekebalan komunitas atau herd immunity, maka pencegahan paling efektif adalah kepatuhan protokol kesehatan oleh seluruh individu.

"Covid ini musuh kita bersama, karena itu kita juga harus bersama-sama melawannya. Upaya edukasi dan komunikasi kepada masyarakat harus dilakukan seimbang antara vaksinasi dan protokol kesehatan," tukasnya.

TERKAIT

    -