Standard Post

PKB Sebut Guru Paling Layak Diutamakan Jadi PNS Dibanding Profesi Lain


PKB News - Wasekjen DPP PKB, Syaiful Huda menegaskan bahwa rekrutmen Aparat Sipil negara (ASN) seharusnya memprioritaskan profesi guru dibanding dengan profesi lain.

“Di mata saya profesi yang harus diutamakan untuk diangkat menjadi PNS, bukan P3K ya, satu-satunya profesi yang harus diprioritaskan menjadi PNS sesungguhnya adalah guru dibanding dengan pegawai kementerian/kelembagaan negara (yang) lain,” kata Huda.

Hal itu ia ungkapkan saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X dengan PGRI, IGI, ISPI, FGTA, P2G, HIMPAUDI, AGPAII, PGSI, FGSI, IGASU dan IPPS, Rabu, 16 Juni 2021.

Ketua Komisi X DPR RI tersebut menegaskan jika para guru lebih layak diprioritaskan sebagai CPNS dibandingkan dengan pegawai kementerian/lembaga (K/L).

Menurutnya, profesi guru mempunyai beban berat dibandingkan pegawai pemerintah di tingkat K/L sekalipun. Karena itu kuota CPNS untuk guru harus diprioritaskan.

“Kira-kira begini, kuota yang semula menjadi kuota pegawai kementerian/kelembagaan negara (yang) lain itu kasihkan semuanya untuk kuota guru seluruh Indonesia,” tutur Huda.

Sebelumnya Huda juga mengatakan, dalam rekrutmen ASN 2021, ada beberapa kebijakan yang tidak pro-guru. Pertama, baru pertama kalinya dalam sejarah rekrutmen ASN, guru tidak diperbolehkan untuk ikut seleksi jalur CPNS. Semua guru diarahkan untuk mengikuti seleksi menjadi PPPK.

Kedua, lanjut Huda, polemik pembiayaan satu juta guru honorer menjadi PPPK antara pemerintah pusat dan daerah yang belum tuntas. Akibatnya, pemerintah daerah ragu-ragu dalam mengajukan formasi guru honorer.

“Dari satu juta slot yang harusnya diusulkan, pemerintah daerah hanya mengajukan sekitar 513.000 guru honorer. Akibatnya banyak guru honorer yang tidak bisa diangkat padahal kesempatannya ada,” katanya.