Standard Post

34 Ribu PMI Pulang ke Indonesia, Gus AMI: Prokes Harus Jadi Prioritas Utama


PKB News - Belum menurunnya kasus positif Covid-19 di Tanah Air secara signifikan menyebabkan negara harus ekstra melakukan penanganannya. Salah satunya dengan memperketat izin masuk bagi warga lokal maupun asing yang berasal dari luar negeri. Apalagi jika melihat proses masuknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Tanah Air setelah menghabiskan masa kerjanya di luar negri.

Oleh sebab itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI meminta pemerintah beserta seluruh pihak terkait untuk mengantisipasi kedatangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan memprioritaskan protokol kesehatan.

Sebab, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berjumlah sekira 34 ribu merupakan PMI yang telah habis masa kontraknya di berbagai negara, terutama Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, dan sebagainya. Dia meminta seluruh titik pintu masuk kedatangan untuk diawasi secara ketat.

“Soal protokol kesehatan harus menjadi prioritas utama karena seluruh pihak harus bekerjasama. Mulai pemerintah pusat dan juga pemda yang akan menjadi tujuan para WNI ini,” kata Gus AMI, Selasa, 1 Juni 2021.

Wakil Ketua DPR RI ini berharap masalah protokol kesehatan (prokes) harus menjadi perhatian utama, sehingga kemungkinan penyebaran Covid-19 bisa cegah.

“Tanpa kerja sama yang kuat antara pusat dan daerah ini mustahil bisa dilakukan. Kuncinya koordinasi dan kerja sama demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya.

Selain soal protokol kesehatan, ia juga menegaskan yang terpenting adalah pemerintah harus memperhatikan nasib para pekerja migran tersebut. Gus AMI menyatakan selama ini Kementerian Tenaga Kerja mempunyai program Desa Migran Kreatif.

Menurutnya, Program Desa Migran Kreatif harus menjadi solusi bagi WNI yang habis masa kontrak kerjanya di luar negara dan kembali ke tanah air (purna PMI). Bahkan ia menegaskan persoalan PMI ini memang kompleks dan harus ditangani dengan matang.

“Prinsipnya, guna mencegah mereka kembali lagi ke luar negeri, apalagi secara ilegal, ekonomi daerah harus terus didorong tumbuh agar mereka bisa bekerja di tanah air,” katanya.

TERKAIT

    -