Standard Post

Perempuan Faktor Penting Dalam Politik


JAKARTA, PKBNews - KAUM perempuan merupakan faktor penting dalam politik, kebijakan, dan juga pembangunan. Perbedaan gender terbukti tidak lagi menjadi alasan diskriminatif, justru kesetaraan gender berperan dan memiliki partisipasi yang equal dan strategis. Demikian ditegaskan Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI saat memberikan sambutan dalam webinar hasil kerjasama Depatemen Hubungan Luar negeri DPP PKB dengan Partai Konservatif Inggris bertajuk "Meningkatkan Peran Partai Politik dalam Mendorong Kebijakan Inklusif Melalui Partisipasi Perempuan", Selasa (2/2/ 2021).

Menurut Gus AMI, komitmen dalam meningkatkan peran serta partai politik dalam melahirkan kebijakan inklusif, terutama bagi kaum perempuan harus ditanamkan secara kuat dalam setiap napas perjuangan partai.

"Berjalannya waktu, perempuan di berbagai belahan dunia mulai bangkit dan memberi kontribusi dan peran yang nyata. Kecerdasan dan kepiawaian pemimpin-pemimpin perempuan yang lahir akhir-akhir ini menjadi kenyataan yang kita rasakan," tuturnya.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini berkata, kontribusi perempuan tersebut telah melahirkan peran perbaikan bagi kemajuan, bukan hanya bagi kaum perempuan saja, namun bagi seluruh lapisan masyarakat.

Panglima Santri lantas mencontohkan sejumlah tokoh perempuan di dunia yang berhasil melahirkan perbaikan tersebut, di antaranya mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher yang tak lain adalah PM perempuan pertama di Inggris, bahkan yang pertama di benua Eropa.

"Saat ini lahir pemimpin-pemimpin perempuan, seperti Konselir Jerman, Angela Dorothea Merkel, Presiden Singapura, Halimah Yacob, PM Taiwan, Tsai Ing-wen, bahkan PM Finlandia, Sanna Marin yang merupakan pemimpin termuda di dunia yang kita ketahui baru berusia 34 tahun saat terpilih 2019 yang lalu. Termasuk juga Wapres AS saat ini, Kamala Haris," ujar Gus AMI.

Tak hanya di dunia, ucap Gus AMI, peran penting perempuan dalam politik Indonesia juga tumbuh dan berkembang secara apik. Gus AMI mencontohkan Pemilu 2019 di mana terjadi peningkatan prosentase keterwakilan perempuan di parlemen mencapai 20,5%, meningkat dari sebelumnya sebanyak 17,6%. Selain itu, kuota 30% perempuan dalam parpol terus secara konsisten dilakukan.

"PKB sejak lahir bukan saja memiliki komitmen terhadap perempuan, tetapi juga memberikan ruang yang sama di dalam mengambil peran dan mendapatkan manfaat peran politik yang dilakukan. Bahkan saya mendorong kuota keterwakilan perempuan bukan semata kontestasi politik, tetapi merupakan konkrit partisipasi politik dan penentu kebijakan," katanya.

Turut hadir dalam webinar tersebut Direktur Internasional partai Konservatif Inggris, Evelina Demchenko, Direktur Pemberdayaan Partai Konservatif Inggris, Tori Peck, Penasehat Ahli untuk Inklusi Politik WFD, Sophia Fernandes, Menaker, Ida Fauziyah, Ketua Bidang Luar Negeri DPP PKB, Luluk Nurhamidah, Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini dan Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah.

 

TERKAIT

    -