Standard Post

Waketum PKB Persilakan PKS Cari Keuntungan dari Krisis Covid-19


JAKARTA, PKBNews - WAKIL Ketua Umum (Waketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid atau Gus Jazil mempersilakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengambil keuntungan dari krisis akibat pandemi virus Covid -19.

"Silakan saja kalau ada yang mau mengais keuntungan politik dari keadaan krisis yang tengah dihadapi pemerintah dan masyarakat akibat Covid -19. Kan sumber masalah utamanya itu pandemi Covid-19 yang masih terus mengancam," katanya.

Gus Jazil menitipkan satu pesan ke PKS agar tidak mengambil keuntungan dengan cara menyebar fitnah.

"Tentu, dengan memberikan kontribusi positif bukan dengan menyebar fitnah dan intrik. Mari kita berlomba dalam kebaikan untuk merebut hati rakyat," katanya.

PKS Incar Suara Masyarakat yang Tak Puas Setahun Kepemimpinan Jokowi
PKB sendiri mengapresiasi kinerja Jokowi dalam mencegah dampak yang lebih buruk akibat pandemi Corona meskipun PKB menyadari tidak semua pihak puas dengan kinerja Jokowi.

"Kita apresiasi pemerintah Jokowi yang sudah bekerja keras dengan berbagai cara untuk mencegah dampak ekonomi yang lebih parah, meskipun belum dapat memuaskan semua pihak," terang Gus Jazil.

Diberitakan sebelumnya, PKS menargetkan Pemilu 2024 menjadi momentum kemenangan mereka. Untuk bisa mencapai target itu, PKS mengincar suara masyarakat yang tidak puas dengan setahun kepemimpinan Presiden Jokowi.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu awalnya memaparkan hasil survei Litbang Kompas. Menurut Syaikhu, berdasarkan survei Litbang Kompas sebanyak 52,5 persen responden tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi selama setahun menjabat.

"Survei Litbang Kompas pada Oktober 2020 menunjukkan ada sekitar 52,5 persen masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja satu tahun pemerintahan," kata Syaikhu saat memberi sambutan di acara Musyawarah Wilayah (Muswil) V PKS yang disiarkan di kanal YouTube PKS, Minggu (27/12).

Syaikhu mengingatkan kader PKS bahwa angka 52,5 persen tidak kecil. PKS mengincar suara masyarakat yang tidak puas tersebut.

 

TERKAIT

    -