Standard Post

Lebih Baik PSBB Ketat Jakarta Dihentikan


JAKARTA, PKBNews - KETUA Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa - Partai Persatuan Pembangunan (PKB-PPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas berkata, lebih baik penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di Jakarta dihentikan.

"Toh pada waktu itu pak gubernur injak rem mendadak, Covid tetap naik. FPKB lebih baik PSBB ketat dihentikan," katanya, Senin (12/10/2020).

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta itu berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak hanya fokus pada penuntasan virus Covid-19, akan tetapi juga harus melihat dampak ekonomi.

"Ekonomi DKI Jakarta sangat berdampak akibat penerapan PSBB ketat. Ekonomi kita hancur, ekonomi kita menurun, sangat menurun ekonomi kita. Nah aspek ekonomi itu yang bagian dari pertimbangan Gubernur Pemprov DKI. Jangan hanya mempertimbangkan penurunan kasus Corona," tutur Hasbi.

Hasbi menilai seharusnya Pemprov DKI menerapkan kebijakan lockdown per RW. Artinya, RW yang berkategori zona merah harus disekat.

"Mungkin kita bisa (PSBB) seluruhnya menggeneralisir wilayah DKI jadi harus (lockdown) per wilayah RW," kata dia.

Hasbi mencontohkan warga Jakarta yang hendak makan bersama keluarga ataupun rekan-rekan akan bertolak ke daerah penyangga Jakarta, yakni Bekasi. Jadi uang warga yang seharusnya dihabiskan di Jakarta malah berpindah dan masuk ke kas Pemkot Bekasi.

"Kenyataan di lapangan berapa banyak ekonomi kita yang hilang. Kenapa Bekasi? Kenapa daerah-daerah penyangga Jakarta bisa menerapkan itu? Tapi kenapa kita di DKI tidak bisa? Padahal kita percontohan untuk wilayah-wilayah lain barometernya Indonesia," ujarnya.

Diketahui, keputusan diperpanjang atau tidaknya masa PSBB ketat Jakarta akan diumumkan hari ini. Hal itu akan disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

TERKAIT

    -