Standard Post

PKB Kecewa BOP Pesantren Dihapus Dalam RAPBN 2021


JAKARTA, PKBNews - ANGGOTA Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ratna Juwita Sari kecewa Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Pesantren dihapus dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021.

"Sayang sekali, padahal BOP Pesantren sangat membantu pesantren menghadapi Covid-19," katanya.

Juwita mengingatkan BOP Pesantren masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Apalagi obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan sampai saat ini.

"Asumsi kami pandemi ini masih tetap berlanjut di 2021. Kalau pemerintah tidak bisa ambil bagian untuk bisa hadir di pesantren dan memberikan bantuan tersebut, 18 juta santri dan para kiai harus berjuang sendirian menghadapi pandemi ini," tuturnya.

Juwita berharap agar anggaran kementerian dan lembaga digunakan pada program yang jelas manfaatnya untuk masyarakat. Apalagi, kata dia, Indonesia saat ini tengah berjuang untuk keluar dari krisis masa pandemi.

"Kami titip benar anggaran yang kita peroleh sebagian besar dari utang ini, agar bisa dimaksimalkan penggunaannya termasuk di kementerian lembaga, bagaimana proporsi belanja operasional dan belanja publik bisa benar-benar memiliki output, outcome, dan result base punya indikator yang jelas," ujarnya.

Juwita mengingatkan agar jangan sampai belanja pemerintah lebih banyak proporsinya pada belanja publik.

"Jangan sampai belanja publik ternyata setelah kita breakdown banyak sekali kepentingan-kepentingan dari kementerian lembaga di dalamnya, ini yang akan sangat kami sesalkan," tuturnya.

Juwita juga berharap agar program-program yang sudah dipersiapkan dapat terasa manfaatnya hingga pelosok daerah.

"Karena hingga kini banyak daerah yang harus di-refocussing dan direalokasi anggarannya sehingga mereka tidak bisa menjalankan program yang sudah direncanakan dengan maksimal," kata dia.

 

TERKAIT

    -