Standard Post

Kritik yang Dilayangkan Dewan ke Menag Harus Dijadikan Koreksi


JAKARTA, PKBNews - WAKIL Ketua Umum (Waketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid atau Gus Jazil meminta Menteri Agama Fachrul Razi menjadikan kritik yang dilayangkan  Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PAN Ali Taher sebagai koreksi agar berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.

"Pernyataan Ali Taher itu koreksi dan sekaligus peringatan keras bagi Menteri Agama agar hati-hati mengeluarkan pernyataan yang dapat menimbulkan ketersinggungan dan kontroversi," katanya, Rabu (9/9/2020).

Gus Jazil menganggap wajar Ali Taher memiliki cara pandang seperti itu. Menurutnya, Ali Taher hanya menjalankan tugas sebagai anggota DPR.

"Saya kira wajar jika cara pandang keislaman Fachrul diragukan karena DPR menjalankan tugasnya. Karena itu program dan kebijakan Menteri Agama, tugas DPR dalam menjalankan checks and balances. Kalau soal status agama cukup dicek saja KTP-nya," ujarnya.

Pria yang dipercaya menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) itu mengatakan, jika ada yang ragu soal status keagamaan Menag Fachrul, bisa saja dicek lewat KTP-nya. Namun, ia menyayangkan pernyataan keraguan Ali Taher terhadap keislaman Menag Fachrul disampaikan dalam rapat komisi.  Seharusnya semua pihak menjaga etika agar tidak saling menyinggung.

"Hemat saya, kita saling jaga etika ketika bicara di ruang publik agar tidak saling menyinggung. Saya pun turut prihatin peristiwa ini terjadi di ruang rapat komisi yang membidangi keagamaan. Bukankah spirit agama itu menebar kebaikan dan kasih sayang," tutup Gus Jazil.

Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Menag di gedung DPR, Ali Taher mulai meragukan keislaman Menag Fachrul terkait pernyataan tentang agen radikalisme `good looking`. Ali mengaku hatinya hancur mendengar pernyataan Fachrul tentang agen radikalisme `good looking`.

"Sampai saya bertanya, Pak Menteri agama Islam atau bukan. Saya mohon maaf perasaan suudzon terhadap seseorang tidak boleh sebenarnya, tapi perasan tak enak," kata Ali sambil meninggikan nada bicara, Selasa (8/9).

TERKAIT

    -