Standard Post

Gus AMI Umumkan Prinsip Dasar Haluan Politik Internasional PKB


JAKARTA - PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) membuat gebrakan monumental dengan mengumumkan visinya tentang
haluan poltik internasional yang digambarkan sebagai jabaran dari wawasan yang diwariskan oleh Para Bapak Pendiri Bangsa kedalam strategi politik untuk menapakkan posisi Indonesia diantara bangsa-bangsa dunia sebagai salah satu kontributor utama dalam memperjuangkan kemuliaan peradaban umat manusia.

"Prinsip-prinsip universal yang harus diusung sebagai haluan politik internasional Indonesia, berdasarkan wawasan yang diwariskan oleh para Bapak Pendiri Bangsa," kata Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI), Selasa (7/7/2020).

Menurut Gus AMI ada empat prinsip universal yang harus diusung. Pertama, memperlakukan sesama secara adil dan sederajat –tanpa memandang suku atau agama; tanpa permusuhan atau kebencian; dan tanpa berusaha meminggirkan atau menyingkirkan. Kedua, menerima dan menghormati negara bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat warga dari setiap bangsa, tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi terhadap bangsa lain. Ketiga, menerima dan menghormati hukum negara sebagai tatanan yang mengikat semua
warganya, dan tidak memberikan ruang bagi siapa pun untuk menjadikan agama sebagai pembenaran atas tindakan melawan hukum, apalagi untuk menghasut dan/atau berpartisipasi dalam pemberontakan terhadap otoritas yang sah. Keempat, memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

 "Prinsip-prinsip universal itu adalah jawaban bagi bermacam kemelut yang melanda dunia internasional dewasa ini," ujarnya.

Gus AMI masih ingat seruan Gus Dur dalam artikel yang dimuat di Wall Street Journal tahun 2005 yang lalu. Sudah waktunya bagi semua orang yang beritikad baik dari setiap agama dan bangsa untuk mengakui bahwa bahaya mengerikan mengancam umat manusia.

"Kita tidak dapat melanjutkan `bisnis seperti biasa` dalam menghadapi ancaman eksistensial ini. Sebaliknya, kita harus mengesampingkan pertengkaran internasional dan partisan kita, dan bergabung bersama untuk menghadapi bahaya yang ada di depan kita," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, ungkap Gus AMI, sejak 2018 PKB telah diterima sebagai anggota Centris Democrat Internasional (CDI), sebuah koalisi politik internasional beranggotakan lebih dari 150 partai politik dari berbagai negara di seluruh dunia. Kaukus CDI di Eropa, European People’s Party (EPP), memenangi pemilu terakhir dan memegang mandat pemerintahan Uni Eropa saat ini.


Sejak menjadi anggota CDI, lanjutnya, PKB telah berhasil menggolkan tiga resolusi yang diterima secara aklamasi oleh CDI. Resolusi-resolusi itu diusung dalam konteks Gerakan Global Islam Untuk Kemanusiaan (Humanitarian Islam). Salah satunya memuat hasil-hasil Bahtsul Masail Maudlu’iyyah dari Musyawarah Nasional Alim-Ulama Nahdlatul Ulama di Kota Banjar pada awal 2019 yang lalu.


"PKB bertekad untuk mengusung panji-panji kontribusi Indonesia bagi kemanusiaan dan peradaban dunia," tegas Wakil Ketua DPR RI itu.

 

 

TERKAIT

    -