Standard Post

Gibran Punya Integritas dan Pengalaman Memimpin


PKBNews - WAKIL Ketua (Waketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid memastikan PKB bakal mendukung putera Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka jika Gibran maju dalam Pilkada Kota Solo.

"Kalau untuk Pilkada Solo, dari Desk Pilkada (PKB) sudah ada yang komunikasi dengan teman-teman Mas Gibran yang ada di sana," katanya, kemarin.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) beralasan dukungan kepada Gibran karena anak muda yang punya integritas dan pengalaman memimpin sebuah bisnis.

"Gibran merupakan anak muda yang punya integritas dan pengalaman di bidang usaha, kepemimpinan, meskipun bukan di politik. Tetapi saya yakin warga Solo juga akan menerima Mas Gibran. Jadi sudah ada komunikasi antara PKB dan teman-teman Mas Gibran yang di sana," kata Gibran.

Kata Gibran, Pilkada Serentak di 270 kabupaten, kota dan provinsi, DPP PKB sudah mengumpulkan semua DPW dan DPC sekaligus membuat aturan-aturan terkait Pilkada. Tahapannya, DPC PKB menjadi pintu pertama untuk mendaftar, kemudian direkomendasikan oleh DPW dan diputuskan oleh DPP.

"DPP PKB merumuskan dari pilkada yang ada, setelah dilakukan beberapa evaluasi, PKB berkeinginan seorang kepala daerah yang terpilih bisa betul-betul bermanfaat untuk membangun daerah dan melakukan percepatan pembangunan," katanya.

Selain itu, DPP PKB menyiapkan kader-kadernya dengan menitikberatkan pada lahirnya kepala daerah yang memiliki integritas dan mampu membangun daerahnya.

"Itu yang menjadi concern PKB karena memang dengan beberapa fakta yang ada ini, hampir setiap daerah pengalaman kemarin memiliki masalah hukum kepala daerahnya. Artinya banyak juga mungkin orang-orang yang potensi (menang) kemudian tidak berani menjadi bupati karena kena masalah hukum dan lain-lain, ini yang menjadi perhatian," katanya.

Kata Jazil, dirinya berharap penyelenggara Pilkada bisa bersikap jujur dan memberikan pendidikan politik yang masif karena diakui biaya politik terlalu tinggi.

"Itu parpol punya tanggungjawab, penyelenggara juga punya tanggung jawab, aparatur pemerintah juga punya tanggung jawab," katanya.

Dia berharap, ajang Pilkada bukan menjadi transaksi pasar parpol, tetapi bagaimana melahirkan seorang pemimpin yang berkualitas.

TERKAIT

    -