DPC PKB Surabaya Baru Memproses Satu Nama untuk Maju di Pilwali Surabaya
PKBNews - DEWAN Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya baru memproses satu nama untuk disiapkan menjadi bakal calon (balon) Wali Kota Surabaya. Yakni mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin. PKB masih menunggu kandidat lain yang ingin mendaftar.
"Yang mau datang ke PKB ya kita proses. Yang menemui baru Pak Machfud Arifin. Yang lainnya belum," kata Ketua DPC PKB Kota Surabaya, Musyafak Rouf, kemarin.
Menurut Musyafak, dari berbagai nama yang beredar untuk maju calon kandidat penerus Tri Rismaharani, hanya Machfud Arifin yang serius maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya.
"Saya lihat 100 persen seriusnya. Sehingga menurut saya nggak ada alasan kalau beliau daftar ke PKB tidak direkom gitu. Karena yang serius Pak Machfud. Saya melihat orangnya serius. Asli arek Suroboyo, bloko suto, ngomongnya apa adanya," kata dia.
Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya itu berkata, sepak terjang Machfud selama berdinas di Kepolisian, pernah menjabat kapolda tiga kali yakni Kapolda Maluku Utara, Kapolda Kalimantan Selatan dan Kapolda Jawa Timur.
"Kalau orang itu berprestasi, banyak jabatan yang ditempati. Pak Machfud pernah menjabat kapolda berkali-kali. Kemudian, polda bergengsi seperti Jawa Timur," kata Musyafak.
Kata Musyafak, Machfud adalah purnawirawan Polri bintang dua. Kemudian diangkat Pak Jokowi sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur untuk pemenangan Jokowi-KH Ma`ruf Amin. Dan di Jawa Timur juga menang telak.
"PKB melihat secara fair, punya prestasi, punya nama besar. Jadi Alhamdulillah PKB punya Pak Machfud," tambahnya.
Selain memiliki prestasi, PKB juga melihat Machfud dekat dengan para kiai, ulama. Apalagi, PKB adalah partai yang didirikan para kiai Nahdlatul Ulama (NU).
"Sebelum datang ke saya, belum datang ke PKB, beliau sudah datang ke kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Jojoran (Surabaya). Bahkan KH Miftachul Akhyar mendukung penuh Pak Machfud," ujarnya.
Dia menambahkan, "Lah kita ini kan partai yang didirikan oleh PBNU. Otomatis ya kami akan dukung dan mentaati apa yang diharapkan para kiai-kiai dan ulama, khususnya yang ada di Surabaya."
Musyafak meneruskan, calon pemimpin Surabaya harus memiliki visi membangun dan beriringan dengan rencana pembangunan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
"Tidak maju sendiri, tapi maju bersama-sama. Maksudnya, ambek provinsi kudu apik, ambek pusat yo kudu apik. (dengan provinsi harus baik, dengan pusat juga harus baik). Karena tidak bisa pembangunan itu secara parsial. Kita Surabaya termasuk kota besar kedua di Indonesia, bahkan nomer satu tingkat," katanya.
Musyafak mengatakan, rekomendasi untuk Pilwali Surabaya dalam waktu dekat akan diserahkan. Cawalinya yang akan diusungnya adalah Machfud Arifin.
"Insya Allah dalam bulan ini rekomnya beres. Lapo suwe-suwe (Kenapa lama), ngenteni sopo maneh (menunggu siapa lagi). Kalau bisa dipercepat kenapa diperlambat," jelasnya.
Dalam Pilwali 2020 nanti, katanya, PKB juga akan berkoalisi dengan partai lainnya. Karena, PKB hanya memiliki lima kursi di DPRD Surabaya.
"Oh ya harus, karena PKB tidak bisa mengusung sendiri," ujarnya.
TERKAIT
-