Standard Post

Pemerintah Didesak untuk Peduli Kepada Petani Garam Rakyat


PKBNews - ANGGOTA Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Marwan Jafar mendesak jajaran yang berwenang di pemerintahan memberikan kepedulian serta fokus kepada para petani atau pembudidaya garam rakyat.

"Sekali lagi, faktanya potensi garam lokal sebetulnya juga cukup besar, namun karena tata kelolanya kurang baik mengakibatkan banyak garam lokal yang tidak terserap di pasar secara maksimal," katanya, kemarin.

Menurut Marwan, potensi produksi garam lokal Indonesia yang banyak dikerjakan para petani rakyat sesungguhnya cukup besar. Apalagi kalau ditambah dengan sentuhan teknologi yang tepat pada sisi pengolahan, tentu bakal memberikan nilai tambah.

"Apalagi bila terkelola secara baik dan efisien serta profesional, sehingga mampu bersaing dengan garam impor," katanya.

Mantan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) berkata, tidak mengherankan jika di saat musim panen atau produksi biasanya harga garam di tingkat pembudidaya atau perajin langsung anjlok alias tidak menguntungkan masyarakat.

"Ibarat sudah jatuh masih tertimpa tangga, acapkali di waktu yang bersamaan garam yang masuk dari impor menyerbu pasar," keluh Marwan.

Marwan berkata, terkait impor garam yang dibuka lebar. Tentu, kondisi tersebut langsung menekan harga pasar dan menjatuhkan harga garam lokal. Sebab, diduga kuat garam impor yang biasanya termasuk klasifikasi buat industri juga merembes ke pasar garam rakyat yang umumnya untuk konsumsi warga masyarakat.

"Saya mendesak agar pemerintah melalui kementerian terkait segera menempuh kebijakan yang tepat untuk membatasi tingkat importasi komoditi garam," ujar politisi PKB itu.

Politisi daerah pemilihan (Dapil) Jateng III yang mencakup, Pati, Grobogan, Rembang, dan Blora, itu berkata, pembatasan impor garam tidak lain adalah buat memberdayakan dan memperbaiki kehidupan para petani atau perajin garam lokal di sejumlah daerah.

"Bila tata kelola garam diperbaiki maka pihak seperti PT Garam bakal lebih mudah atau mampu menyerap maksimal produksi garam rakyat, serta ujungnya akan menguntungkan banyak warga masyarakat," ucap Marwan.

Di sisi lain, kata Marwan, para pembudidaya garam wajib meningkatkan kemampuan atau keterampilan supaya mutunya meningkat serta mampu memenuhi keinginan atau tuntutan kalangan industri terkait.

"Mau enggak mau, itu memerlukan sentuhan teknologi atau modernisasi yang pas agar bisa masuk ke pasar industri. Ini artinya juga menjadi tugas dan pekerjaan bagi kementerian terkait," tandasnya.

 

TERKAIT

    -